Kamis, 22 September 2022

LULLAVILE, Unheared sihhhh tapi tau-tau udah bikin album yang keren


Aku gak tahu kapan dan bagaimana awal mula kemunculan band dream pop /shoegaze di Kalimantan Barat. Aku sempat diajak Ngab Roi (the man behind the label Dirtwave Rekods) untuk ngejamm karya shoegaze yang dia buat sekitar tahun 2016/2017, tapi itu sekedar ngejamm doang. Lalu muncullah nama - nama seperti Bee On Vacation, VIEVV, dan Take It Easy semuanya diantara tahun 2018/2019 hingga 2020. Nah, LULLAVILLE sendiri aku dengar pertama kali di tahun 2021, dikala pandemi, dan termasuk yang paling terakhir dari semua nama yang disebutkan diatas tadi. Single "Bianca" sangat segar sekali, aku lebih banyak menangkap nuansa garage rock dibanding dreampop saat itu, tapi sadar bahwa ada nuansa mengawang - awang disana.

Beberapa panggung dan perjumpaan penuh tawa bual setelah pertama kali mendengar single Bianca tersebut, akhirnya CD EP Lullavile ada di tanganku. Mereka memberi judul EP ini "Unheared", apakah ini sebuah refleksi atas keadaan atau justru sebuah doa supaya gak bakal didengarin siapapun?? Hayoo.

Secara musikalitas, LULLAVILE cocok untuk kalian penggemar musik pop mengawang - awang khususnya jika kalian sedang digging talenta dari luar pulau jawa. Produksi musik yang bagus banget, khususnya bunyi suara drum yang bulet bulet tapi masih terdengar manusiawi, ternyata hasil rekayasa dari sebuah drum elektrik seri menengah. Keseluruhan album ini dimixing dan mastering di Babaace Studio, kita mengenal studio tersebut justru markas dari band - band yang lebih berdistorsi seperti Pistol For Moms(pop punk) dan juga Nevertheless(melodic hardcore). Ternyata tangan dingin Babace Studio ajaib juga di album ini. Dan yang paling terakhir adalah, rilis album LULLAVILE ini seperti mewakili bibit antah berantah yang tau - tau muncul padahal sebelumnya tidak atau jarang berseliweran di panggung - panggung musik Pontianak. LULLAVILE merilis album keren dan semoga aja mendapat perhatian yang cukup supaya kalian minimal kaget - kaget tipis lah yaa. Selain itu juga menandai kelahiran sebuah record label baru di kota Pontianak yang bernama DIRTWAVE REKODS. Kolaborasi Dirtwave dan Lullavile menghasilkan eksekusi yang paten pada kemasan fisik EP Unheared ini. Cakram padat dengan style vinyl didalam sebuah kotak mika dibalut dengan sleeve yang bergaya desain jejepangan.

CD Unheared dari Lullavile sudah bisa didapatkan sejak tulisan ini terbit dan juga bisa didengarkan secara digital di platform musik yang itu - itu aja.

Cek aja di instagram :

@lulla_vile

@dirtwave.rekods



Tidak ada komentar:

Posting Komentar