Minggu, 06 November 2011

Cinta, Hidup, dan Persahabatan.



Tiga kata yang indah yang aku baca di cover album sebuah band dari Pontianak, Lemon Tea. Itu adalah judul album terbaru dari mereka. Sebuah band yang sudah ada semenjak sekitar tahun 2005/2006 di kota ini.


Aku suka band ini, musik nya bagus, suara penyanyinya juga enak didengar. Kalau memang begitu saja, berarti banyak juga band lain yang patut aku sukai. Tapi band ini juga punya hal lain yang cukup pantas menjadi alasan pendukung sehingga mereka patut disukai, dan mungkin dicintai.


Aku tidak terlalu ingat kapan pertama kali aku mendengar lagu mereka ataupun mengenal mereka. Seingatku dulu pertama kali kudengar lagu mereka di radio lokal. Sebuah lagu yang kalau tidak salah berjudul Persahabatan. Bisa mendengar sebuah lagu karya band dari kota sendiri dan lagunya juga bagus, untuk saat itu kedua hal itulah yang membuatku senang dan menyukai band ini.


Aku tidak terlalu kenal dengan orang – orang di dalam band ini secara personal. Aku juga tidak terlalu sering menonton mereka manggung. Seingatku hanya pernah 3 kali aku menonton mereka ketika sedang manggung. Dan dua diantaranya adalah yang sangat berkesan, terutama yang baru saja kulewati malam ini.


Informasi mengenai acara launching album kedua mereka baru saja kudapatkan satu hari sebelum acaranya. Entahlah beberapa waktu kebelakang aku memang agak sangat sering ketinggalan beberapa informasi acara – acara musik di kotaku sendiri. Tapi toh itu tak membuatku menyesal, karena memang pada beberapa informasi acara musik yang kudapatkan dan kemudian kudatangi langsung acaranya, sangat sedikit dan mungkin hampir tidak ada yang membuatku benar – benar terkesan atau minimal pulang dengan rasa puas.

Beruntunglah malam ini aku pulang kerumah dengan memori indah akan acara musik yang baru saja aku lihat, ini merupakan satu dari sedikit acara musik yang kutonton dan benar – benar begitu memberiku kesan yang menyenangkan. Beruntung juga hujan yang sudah beberapa hari ini rutin beraksi bisa libur dulu untuk hari ini. Memang masih ada sisa sedikit aksi kecil mereka hari ini, tapi itu tak terlalu berhasil menghambat niatku untuk mencari hiburan malam ini.


Acara launching album Lemon Tea diadakan disebuah gedung yang pernah memiliki cerita tersendiri bagi scene musik “bawah tanah” kota ini, gedung Taman Budaya. Gedung yang sebenarnya disetting khusus bentuknya untuk pertunjukan teater, dulu sempat menjadi langganan menjadi tempat berlangsungnya acara – acara musik “bawah tanah”. Satu hal yang kusuka dari gedung ini adalah, ukurannya yang tidak terlalu besar. Acara musik yang dilakukan disebuah gedung yang berukuran tidak terlalu besar maka akan membuat acara itu menjadi acara yang juga tidak terlalu besar. Inilah yang lebih aku suka lagi, acara yang tidak terlalu besar. Acara yang tidak terlalu besar berarti akan berisi orang – orang yang tidak terlalu banyak, dan biasanya kebanyakan orang – orang itu juga cukup saling kenal. Jika sudah begitu maka acaranya akan menjadi lebih akrab, semuanya menjadi terasa begitu dekat. Jarak antara panggung tempat band bermain begitu dekat dengan tempat duduk penonton. Penonton dapat melihat dengan cukup jelas band yang tampil, band yang tampil juga dapat melihat dari dekat bagaimana ekspresi para penonton saat melihat penampilan mereka. Semua kedekatan inilah yang bagiku merupakan nilai penting dari sebuah acara musik. Entahlah, aku bukannya anti konser besar, tapi konser kecil yang akrab sudah jelas dapat memberiku kepuasan dan rasa senang berlebih.


Jadi begitulah, semua suara – suara yang dihasilkan dari berbagai alat musik yang dimainkan dari jarak yang tidak begitu jauh dari tempat dudukku dapat kuterima dengan baik melalui telingaku, bagaimana mereka memainkannya juga dapat kuperhatikan dengan cukup baik melalui mataku.

Lemon Tea tampil setelah sebelumnya ada dua band yang membuka acara ini. Tidak terlalu banyak yang bisa aku ceritakan dari kedua band sebelumnya, mereka bagus. Lemon Tea tampil dengan formasi yang sama seperti yang pernah kulihat di penampilan mereka sebelumnya. Didukung oleh teman – temannya, formasi inti dari Lemon Tea sebenarnya adalah Irma(vocal), Ferdy(guitar), Syam(bass). Dalam launching ini hampir semua lagu yang ada di album terbaru mereka dibawakan dan ditambah beberapa lagu dari album sebelumnya. Sepertinya mereka bukan tipe band yang akan mengajakmu lompat – lompatan, tapi penampilan panggung mereka cukup untuk membuat kamu terdiam menghayati, tersenyum menikmati, ataupun bernyanyi bersama serasa acara yang kamu datangi adalah karaoke massal.


Tidak banyak yang berubah dari penampilan mereka di panggung, tapi mereka memang tetap selalu menampilkan semuanya sebaik mungkin di atas panggung. Penampilan yang cukup baik diatas panggung melebihi apa yang ada didalam rekaman bagiku adalah hal yang penting bagi sebuah band. Terutama juga buatku sendiri, karena aku memang lebih suka menonton langsung sebuah band dibandingkan mendengarkan rekamannya terus menerus. Mendengar bagaimana si vokalis memberi sedikit penjelasan ataupun cerita mengenai lagu – lagu yang akan dimainkan, menebak – nebak lagu berikutnya yang akan dimainkan saat sang vokalis tak memberi petunjuk selain intro yang sudah dibiarkan berjalan, dan tentunya ikut bernyanyi pada beberapa lagu yang sangat dihapal, seolah – olah tidak ada jarak ataupun batas penonton dan penampil dalam acara tersebut.


Jadi secara keseluruhan aku memang sangat menikmati ketika Lemon Tea memainkan lagu – lagu dari album sebelumnya. Karena memang setelah kudengarkan seluruh lagu di dalam CD album terbarunya pun, jika harus memilih maka aku memang lebih suka dengan album sebelumnya. Tapi bagiku bukan itu inti dari semua kepuasan dan kesukaan – kesukaannku ini. Bagaimana aku puas akan acara musik malam ini, dan bagaimana aku bisa tetap menyukai band ini, aku rasa masih berhubungan dengan judul album mereka yang baru ini “Cinta, Hidup, dan Persahabatan”. Pada banyak orang bermain musik dan membentuk sebuah band adalah sebuah hobi, walaupun pada beberapa orang yang lain hobi itu merupakan tempat mereka menggantung mimpi dan harapan agar suatu saat mereka tidak sekedar menghidupi hobi tersebut tapi juga bisa hidup dari hobi tersebut. Aku tidak tahu apa sebenarnya dasar ataupun tujuan Lemon Tea hingga bisa tetap bertahan hingga saat ini. Pada beberapa hal aku melihat mereka selayaknya kebanyakan orang lainnya, umur yang semakin bertambah, punya sesuatu hal lain yang dikerjakan untuk tujuan menafkahi hidup, dan tentu punya rencana – rencana lain yang harus dilaksanakan dihidupnya. Tapi mereka tetap bisa mempertahankan apa yang telah mereka mulai bersama – sama. Sebuah cerita panjang di jalan yang tidak selalu lurus yang mereka lalui bersama. Walaupun aku tidak terlalu kenal dengan mereka semua, tapi aku yakin ada banyak permasalahan dan hambatan yang harus mereka hadapi dan lewati baik itu berkaitan dengan band mereka ataupun yang datangnya dari luar band mereka. Tapi toh, setelah sekian lama mereka tetap kembali lagi, mereka tetap masih ada lagi. Hal inilah yang terus aku pikirkan tadi sementara perhatianku juga kutujukan kepada setiap lagu – lagu yang mereka mainkan. Terkadang kehidupan kita sehari – hari dengan segala kegiatan yang mengisinya membuat kita lupa akan banyak hal. Kita menjadi fokus pada satu hal, tapi sementara ada banyak hal lain yang tidak kalah penting yang kita lupakan dan kita tinggalkan. Kita terus berjalan tapi kita tidak menyadari kalau kita sudah hampir tidak menapak lagi di jalan yang sedang kita lalui.


Disaat itulah kita ingat masih ada tiga hal yang kita miliki cinta, hidup, dan persahabatan. Tiga kata ini bukan tersusun berdasarkan skala prioritas, tapi ketiganya masing – masing sangat penting dan merupakan satu kesatuan yang juga penting untuk selalu diingat. Hidup tidak cuma mengenai berusaha keras mati – matian untuk memastikan besok masih akan ada yang mengisi meja makan kita, hidup juga tidak hanya untuk bersaing dan berlomba mengejar posisi cuma sekedar untuk membuktikan bahwa kita lebih hebat dari yang lainnya. Ada hal lain yang pernah kita lakukan dengan dasar rasa suka, ada hal lain yang pernah kita lakukan dengan tujuan bersenang – senang. Ada hal lain dimana kita meletakkan cinta sebagai dasarnya dan persahabatan sebagai pengikatnya. Disitulah ada hidup yang kita miliki, ada hidup yang masih bisa kita syukuri, dan tentu terus kita hidupi lagi dan lagi.


Dan lagu – lagu pun sudah sekian banyak yang dimainkan oleh Lemon Tea diatas panggung, perasaanku pun semakin puas dan puas seiring bertambahnya jumlah lagu yang dimainkan. Hingga klimaksnya adalah pada lagu terakhir yang berjudul Persahabatan. Aku tidak mengharapkan mereka akan tetap terus ada dan aktif selalu. Tapi suatu saat nanti saat aku melihat mereka lagi memainkan lagu – lagu mereka dihadapanku, saat itulah aku yakin bahwa aku juga masih meletakkan cinta pada hal – hal yang aku cintai dan aku yakini. Persahabatanku dengan hal – hal itulah yang akan tetap kupelihara ikatannya dan kubiarkan hidup bersamaku.



*tulisan ini sepertinya tidak jelas arahnya, apakah ini liputan acara, review album, atau apalah, ini hanya curahan hati dan pemikiranku dari sebuah momen menyenangkan yang baru saja sudah kulalui malam ini. J