Kamis, 08 Agustus 2024

Jerones 343 - STILL LIFE , STILL SUCKS

 

Badsicknal Distro (dulu berlokasi  kira - kira delapan belas tahun yang lalu, adalah kali pertama aku melihat nama band JERONES 343. Sebuah kotak kaset pita berwarna oranye dengan gambar cover depan sederhana (rip-off gambar kartun Simpson memegang bendera A dalam lingkaran) dan bertuliskan VIVA LA REVOLUTION. Berbagai komposisi pogo punk rock dengan bunyi yang kentara banget karakter "tang tang tang" nya. Hampir seluruh lagu berlirik dengan nuansa sungguh kritis. Lagu "Kembali/Curi Kembali"1 adalah yang paling melekat. Jerones 343 sendiri adalah band yang personilnya hampir semua adalah sosok - sosok angkatan awal scene punk di kota Pontianak. Mulai dari mereka masih nongkrong di Deep Forest Scum, kemudian memulai tongkrongan Siloam Street Punk, hingga semakin mendalam dengan menggeluti aktivitas distribusi "produk skena"(rilisan, zine, merch, infoshop, dll) melalui North South Distro, naik dan turun, aktif dan sesekali hilang sejenak, namun mereka adalah sosok - sosok yang terus konsisten ada di scene musik underground Pontianak.



Dua puluh lima tahun berlalu, kini akhirnya Jerones 343 merilis album baru lagi. Memang bukan waktu yang pendek (atau ini sesungguhnya waktu yang terlalu panjang??), terlebih lagi kalau kita lihat sesungguhnya hampir setengah dari lagu - lagu di album ini adalah lagu lama mereka yang direkam dengan formasi dan aransemen yang baru. Tapiii, album ini sungguh menyenangkan untuk didengar, cukup segar untuk dinikmati, dan sesungguhnya jika kalian mengenali dan mengetahui bagaimana mereka berproses selama 25 tahun, album ini masih patut dirayakan!!! Jerones 343 menampilkan karya lama dengan cara mereka yang baru, tidak hanya formasi yang baru, tapi juga gaya musik, karakter suara, termasuk berkolaborasi dengan teman - teman generasi sekarang. 

Aku lupa kapan tepatnya, sepertinya empat hingga lima tahun yang lalu deh, itu adalah kali pertama aku melihat perubahan konsep musik Jerones 343. Kala itu mereka menambah satu personil baru untuk mengisi posisi gitaris. Jerones 343 dengan konsep musik yang seperti tadi di paragraf pertama aku gambarkan, kala itu tampil dengan konsep musik punk rock yang menyerempet gaya d-beat rock n roll. Sebuah percampuran antara ketukan drum d-beat, riff gitar dan shredding rock n roll, dan keduanya tetap dibalut dengan semangat dan amarah punkrock. Gitaris terkini mereka, dari nama akun twitternya saja sudah Rudi The Shredd dan seorang penggila ampli tabung garis keras, menghadirkan nuansa rock n roll (atau bahkan Hard Rock??) yang bersanding dengan ketukan drum d-beat penuh fill in kreatif dari Ozzy yang selalu punya karakter kuat di setiap band yang dia singgahi, menghasilkan musik punk rock yang sangat segar bagi Jerones 343. 

Beberapa lagu diisi dengan isian riff dan bahkan melodi rock kental, seakan - akan AC/DC ataupun Motley Crue dimainkan dengan tempo sedikit lebih cepat dan disahut dengan teriakan vokal Wendy yang juga menurutku sedikit berubah di album ini. Lagu "Jerones" yang dulu pada bagian Reff nya meneriakkan "Oi anjing jeron anjing!", kini diubah menjadi "Oi Maju Jeron Maju!!". Dan lagu "Curi Kembali" hadir dengan total nuansa baru, mulai dari aransemen dan juga kehadiran Ade-Fight For Free sebagai vokal tamu, hingga bagian bait pertama dan penutup lagu yang diubah dengan ketukan traditional blast beat ala-ala band fastcore. Jangan lupakan juga lagu "Semalam Di Pontianak" (sepertinya ini lagu baru??), sebuah lagu tempo santai yang cocok banget untuk sound track nongkrong buda Pontianak menuju jam 11 malam.

Album "Still Live, Still Sucks" ini mungkin tidak memberi kita sebuah inovasi yang baru dari banyak atau bahkan ratusan album punkrock lainnya yang pernah ada, tapi album ini sangat segar, baru, dan sekali lagi layak untuk merayakan eksistensi 25 tahun mereka. Semoga saja karya ini bukan akhir dari kreativitas dan produktivitas mereka, tapi jikalaupun tidak akan ada lagi Jerones 343, kita bisa mengingat dan bisa melihat bukti fisik dari sebuah band dan orang - orang yang memberi kesan dan tentu saja pengaruh bagi banyak anak muda penggila punkrock di Pontianak.





1 Beberapa tahun kemudian, frasa "Curi Kembali" ini akhirnya aku temukan dalam berbagai literatur anarkis atau bahkan lagu protes. Ternyata frasa ini memiliki makna dan bisa menjadi implementasi yang jauh lebih dalam bagi kita ketika memandang hidup ini dalam belenggu sistem kapitalisme. Silahkan cek beberapa tautan berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar