Beberapa hari belakangan ada dua nama band dengan nuansa britania yang kuat berseliweran di timeline ku, The Jeblogs dan juga The Kick. Entah sejak kapan trending berita mengenai mereka berdua dimulai, tapi terus saja ada muncul kalimat - kalimat yang membahas mereka. Ahhh, sungguh penasaran. Maka di sebuah sesi santai dikala maghrib sehabis pulang bekerja maka rasa penasaran ini harus segera dibayar tuntas.
Setelah mendengarkan kedua band itu, pilihan kujatuhkan pada The Kick sebuah unit rock asal Kotagede, Yogyakarta. Ahh, belum juga hilang dari ingatanku euforia mengenai The Glad juga tentu saja sang legenda Oi asal Yogyakarta yaitu DOM 65 yang masih tetap aktif merilis karya. Kini ada lagi band muda keren yang memainkan musik ala - ala punk/rock Inggris tahun 70an dimana ingatanku langsung melayang kepada The Buzzcocks. Ingatanku juga melayang ke tahun 2022 saat ketika aku mencoba ingin membuat band dengan style 70s britain punkrock ini bersama teman - teman. Sayang sekali proyek itu terhenti karena menemui kebuntuan. Ahh sudahlah.
Yang aku suka dari band - band seperti The Kick ini, atau The Glad, DOM 65, atau yang paling well-known mungkin The Jansen adalah bagaimana mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan sangat lugas dan enak didengar sebagai lirik lagunya. The Kick berhasil memadukan suara gitar berdistorsi kasar dengan ketukan punkrock mid-tempo serta suara vokal dengan sangat apik, tidak ada yang terlalu tenggelam, dan tidak ada juga yang terlalu kedepan. Belum lagi rumus perkawinan antara gitar down stroke dan suara hi-hat 16note bagaikan menu wajib bagi musik 70s punk, ahh nikmat.
Sebenarnya bagi yang tidak familiar dengan punk rock (atau mungkin bagi mayoritas pendengar rock) akan merasa musik seperti The Kick ini cenderung monoton dan membosankan. Tapi menurutku mereka masih bisa menampilkan dinamika dalam musik mereka, kerja sama suara saling silang mengisi satu sama lain juga pas, serta karena ini bukan tipikal lagu punk rock yang teriak - teriak maka The Kick masih tergolong easy listengin untuk dihayati setiap kata dalam liriknya.